Usung Tema "Suara Demokrasi”, MTs Negeri 3 Sleman Gelar P5RA
Sleman (MTs Negeri 3 Sleman) -- Hari keempat Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Rahmatan lil Alamin (P5RA) tahun pelajaran 2024/2025 masih menyatu dengan kegiatan PEMILOS. Kegiatan ini diadakan pada Jumat (13/12/2024). Rangkain kegiatan ini memang dimasudkan memberikan pengalaman bagi siswa dalam memahami konsep demokrasi melalui kegiatan yang interaktif dan aplikatif. Siswa diharapkan mempunyai pengalaman dan pengetahuan dengan hal-hal yang berkaitan dengan pemilu. P5RA kali ini dilaksanakan dengan dengan sukses dan sangat meriah.
Sistem pemilihan ketua OSIS mirip dengan pemilu presiden RI. Ada kotak suara, surat suara serta 7 KPPS. Ketujuh siswa tersebut memiliki tugas yang berbeda-beda; 1) penjaga surat suara 2) memverifikasi pemilih yang datang, 3) memberikan kertas suara, 4) mengarahkan pemilih ke bilik suara, 5) menjaga kotak suara, 6) menjaga tinta di pintu keluar, dan 7) menjaga keamanan. Bahkan setiap kelas membuat TPS dengan tema yang berbeda-beda menjadikan kegiatan ini semakin menarik.
Penataan TPS untuk kelas 7 hampir sama tetapi ada yang berbeda, yaitu kelas 7B. Siswa kelas 7B mengusung tema horor. Mulai dari TPS-nya disulap menjadi rumah hantu sampai semua ornamennya bernuansa hitam dan putih. Ada alunan musik yang menyeramkan juga sehingga menambah suasana menjadi mencekam. Semua Petugas KPPS pun menggunakan kostum menyeramkan, yaitu hantu.
Berbeda lagi dengan kelas 8. Mereka memilih nuansa Jawa. Mulai dari petugas KPPS yang mengenakan pakaian adat jawa, ada lantunan lirih gending Jawa ditambah juga desain dekorasi yang bernuansa Jawa. Bahkan ada kelas yang menambah ornamennya dengan hasil bumi.
Kepala Madrasah, Suwardi, S.S., M.Pd. langsung memberikan apresiasinya. “Saya berharap dengan tema yang diangkat dalam kegiatan P5RA kali ini dapat memberikan wawasan yang luas kepada siswa mengenai konsep demokrasi dan pentingnya demokrasi. Pesta demokrasi ini menjadi bagian dari upaya untuk melatih siswa dalam berpartisipasi aktif dalam demokrasi sejak dini,” tutur Kamad. (sil)