Berita

Dua guru MTs N 3 Sleman Semangat Ikuti Seminar Nasional Pendidikan di SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta

Dua guru MTs N 3 Sleman Semangat Ikuti Seminar Nasional Pendidikan di SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta

Sleman (MTs N 3 Sleman) - MTs N 3 Sleman mengutus dua orang gurunya yakni Wiwin Subiyarni Rahayu, S.Pd. dan Dwi Rahayu Ningsih, S.Pd. untuk mengikuti Seminar Nasional dengan tema “Penanaman Karakter dan Pengembangan Personal Branding pada Anak di Era Society 5” yang digelar oleh SMA Muhammadiyah 1 (SMA Muhi) Yogyakarta pada Rabu (9/10/2024).

Seminar yang diselenggarakan kali ini sebagai salah satu rangkaian dari Milad ke-75 SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, dilaksanakan secara luring pada pukul 08.00-11.30 WIB di Grha Assakinah SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta.

Dalam seminar kali ini, SMA Muhi Yogya mengundang dua pakar Bimbingan Konseling yakni Prof. Dr. Uman Suherman AS, M.Pd., ARHA selaku Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang memaparkan materi tentang Cara Membangun Personal Branding pada Anak. Pembicara kedua adalah Dr. Hardi Santosa S.Pd., M.Pd., selaku Kepala Program Studi Bimbingan Konseling UAD Yogyakarta yang menyampaikan materi tentang Tantangan Pendidikan Karakter pada Anak.

Kepala SMA Muhi Yogya Drs. H. Herynugroho, M.Pd dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada para peserta seminar dari seluruh Indonesia. Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian Milad ke-75 SMA Muhi Yogya. Menurutnya menghadapi era generasi society 5.0 ini seorang guru dan orang tua harus mempunyai kemampuan literasi dasar.

Seperti literasi dasar yaitu kemampuan untuk membaca, analisis, dan menggunakan informasi (big data) di dunia digital. Kemudian literasi teknologi, memahami cara kerja mesin, aplikasi teknologi (coding, artificial intelligence, machine learning, engineering principles, biotech). Terakhir adalah literasi manusia yaitu humanities, komunikasi, dan desain.

Kegiatan ini dibuka oleh Pimpinan Majelis Dikdasmen PNF PWM DIY Dr. Ir. Sumarsono, ST., M.Kom. Menurut Sumarsono, guru BK dan orang tua berperan penting sebagai pembimbing siswa untuk bisa mengenal diri sendiri, memfasilitasi perkembangan dan pertumbuhan, penyesuaian diri, serta pengembangan potensi dan minat belajar siswa secara optimal.

Menurut Pembicara pertama Uman Suherman AS, bahwa hakikatnya yang kita didik ini adalah manusia. Jadi kita perlakukan sebagai manusia untuk menjadi manusia dengan segala karakternya dan tentu hanya bisa dilakukan dengan cara-cara yang manusiawi.

"Ini bukan hanya sebatas menjadi seorang guru, tetapi sebagai pembimbing juga karena membimbing itu sifatnya mengarahkan dan tidak memaksakan. Oleh karena itu, modal yang pertama pada saat kita bertemu dengan anak didik kita, pahami siapa dia dan kita perlakukan hal yang sama sebagai manusia,” jelasnya.

Uman Suherman AS menambahkan bahwa sangat penting seorang guru memiliki sebuah personal branding yang positif. Hal ini dilakukan guna memberikan contoh yang baik bagi anak didik, juga untuk mengembangkan potensi serta membentuk watak dan karakter.

Pembicara kedua Hardi Santosa menambahkan bahwa guru juga harus mampu membangun personal branding peserta didik. Langkah awal, siswa perlu diajak mengenal diri sendiri, apa yang disukai, apa yang dikuasai, dan apa nilai-nilai yang dipegang teguh.

Kegiatan ini diikuti oleh 500 Guru Bimbingan Konseling dan orang tua dari seluruh Indonesia baik melalui daring live streaming maupun luring. Kegiatan ini berjalan dengan khidmat dan diakhiri dengan penyerahan penghargaan bagi sekolah yang berkontribusi terbanyak kepada SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta dan 6 penanya beruntung. (win)


Tanggapan

Artikel Lainnya