Bakti Sosial Membesuk Rekan Kerja, Wujud Kepedulian dan Solidaritas MTs N 3 Sleman
Sleman ( MTs N 3 Sleman ) –Sebagai upaya mempererat solidaritas dan kepedulian antarsesama, komunitas guru, dan karyawan, MTs N 3 Sleman menggelar kegiatan bakti sosial berupa kunjungan membesuk rekan kerja yang sudah purna dan sedang sakit. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya menanamkan nilai-nilai sosial dan kebersamaan di lingkungan kerja.
Kegiatan ini berlangsung pada Kamis siang 10/04/2025, dengan mengutus tiga orang guru, yaitu Dra. Rusmini Barokah, Wiwin Rahayu, S.Pd., dan Lasmi Wayuni, S.Pd. sebagai perwakilan madrasah. Mereka bersama-sama mengunjungi salah satu rekan kerja yakni Suyatman, S.Pd. yang sudah purna tugas dan tengah sakit. Acara diawali dengan doa bersama untuk kesembuhan rekan kerja yang sakit, dilanjutkan dengan pemberian bingkisan dan ramah tamah sebagai bentuk dukungan moral.
Kepala madrasah Suwardi, S.S., M.Pd. menyampaikan harapannya agar kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara rutin sebagai bagian dari budaya madrasah. “Kami ingin menjadikan solidaritas sebagai identitas kami. Dengan saling peduli, kami bisa menghadapi tantangan apapun bersama-sama,” ungkapnya.
Kegiatan seperti ini sejalan dengan upaya madrasah dalam menanamkan karakter peduli sosial kepada seluruh warga madrasah. Sebagaimana yang telah diterapkan di MTs N 3 Sleman selama ini, budaya peduli sosial sering kali diwujudkan dalam berbagai aksi nyata seperti menjenguk teman atau guru yang sakit, memberikan santunan kepada yang membutuhkan, dan berempati terhadap sesama.
Menurut salah satu guru, kunjungan ini tidak hanya bertujuan memberikan semangat kepada rekan yang sakit tetapi juga menjadi sarana memperkuat hubungan emosional antaranggota komunitas sekolah. “Kami ingin menunjukkan bahwa dalam suka maupun duka, kami selalu ada untuk saling mendukung,” ujar Wiwin salah seorang guru yang ikut serta membesuk.
Di lingkungan pendidikan, karakter peduli sosial menjadi salah satu nilai penting yang terus dikembangkan. Melalui kegiatan spontan seperti membesuk rekan kerja atau siswa yang sakit, para guru memberikan teladan langsung kepada siswa tentang pentingnya rasa empati dan solidaritas.
Kegiatan bakti sosial ini mendapat sambutan hangat dari seluruh pihak. Selain memberikan dukungan moral kepada yang sakit, kegiatan tersebut juga memperkuat rasa kebersamaan di antara para guru dan staf. Bahkan, hubungan yang terjalin melalui aksi sosial semacam ini sering kali menjadi fondasi bagi terciptanya lingkungan kerja yang harmonis dan produktif.
Kegiatan bakti sosial membesuk rekan kerja di MTs tidak hanya menjadi wujud kepedulian terhadap sesama tetapi juga mengajarkan nilai-nilai penting kepada siswa dan komunitas madrasah. Dengan menjadikan empati sebagai bagian dari budaya madrasah, madrasah mampu menciptakan lingkungan pendidikan yang penuh kasih dan solidaritas. (win)













