MTsN Ngemplak Menuju Sekolah Ramah Anak
Sleman- MTsN Ngemplak mengadakan sosialisasi menuju Sekolah Ramah Anak dari Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan (BKBPMPP) Kabupaten Sleman, Kamis, 8/12, di aula MTsN Ngemplak. Acara tersebut diikuti oleh perwakilan orang tua siswa, perwakilan aparatur desa, Komite Sekolah, guru, pegawai dan pengurus OSIS.
Acara sosialisasi Sekolah Ramah Anak ini dibuka oleh Wakil Kepala Madrasah bidang Kurikulum Harsoyo, S.Pd. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa syukur atas terpilihnya MTsN Ngemplak sebagai salah satu dari empat sekolah di Kecamatan Ngemplak yang ditunjuk sebagai sekolah menuju Sekolah Ramah Anak. Nara sumber dalam acara tersebut adalah Sekretaris Yayasan Lembaga Perlindungan Anak DIY, Dimas Andriyanto, S.Sos dan Komisi Perlindungan Anak Daerah, Indriasari.
Dimas Andriyanto, S.Sos menyampaikan bahwa anak memiliki hak hidup, hak tumbuh kembang, hak perlindungan dan hak partisipasi atau mengemukakan pendapat. Selain itu, beliau juga memaparkan maraknya berbagai kasus yang menimpa anak saat ini serta berbagai ketentuan perundangan terkait dengan perlindungan anak.
Sekolah Ramah Anak adalah sekolah yang memberi penghargaan setinggi-tingginya akan hak anak dan Hak Asasi Manusia, tutur Indriasari. Ditambahkan juga bahwa SRA adalah layanan pendidikan inklusif dengan tujuan utama menunjang tumbuh kembang peserta didik agar siap menjalani hidup dalam masyarakat secara baik dan benar. Dengan demikian, muatan kurikulum diharapkan mengandung sejumlah topik yang mendukung SRA.
Turut hadir dalam acara tersebut Camat Ngemplak, Subagya. Dalam sambutannya, Camat mengharapkan melalui sosialisasi ini tercipta sekolah yang ramah anak untuk kemajuan dan keberhasilan anak dan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Lebih lanjut, Camat berpesan agar para guru lebih jeli dalam memahami sikap dan perilaku siswa serta menciptakan suasana yang menyenangkan demi kenyamanan siswa dalam belajar.
Selain sambutan dan pemaparan para nara sumber, kegiatan sosialisasi tersebut juga disemarakkan dengan adanya diskusi dan sharing antara nara sumber dengan para peserta kegiatan. (dhe)