Sleman (MTs Negeri 3  Sleman) - MTs Negeri 3 Sleman menyelenggarakan acara Sungkem dan Janur (Sunur) sebagai bentuk pendidikan karakter, yaitu melestarikan tradisi. Tradisi ini dilakukan saat Idulfitri, maka bulan Ramadan adalah momen yang tepat untuk mengajarkan makna sunur kepada siswa. Selasa (18/04/2023)  seluruh siswa mengikuti acara sunur di halaman madrasah.

Mulyono, S.Pd., M.A. yang memandu acara sungkem pagi itu menyampaikan  tata cara sungkem yang tepat. “Anak-anak harus memperhatikan cara sungkem yang tepat, yakni ketika sungkem posisi anak-anak harus lebih rendah dari orang yang lebih tua. Lalu menjabat serta mencium tangan sambil membungkukkan badan. Hal itu menandakan rasa hormat kepada orang yang lebih tua," jelas Mulyono.

“Isi dari sungkem adalah memohon maaf, meminta doa serta mendoakan orang yang kita sungkemi," imbuhnya. Lebih lanjut beberapa siswa mempraktikkan sungkem kepada teman yang lain. Lalu beberapa siswa maju ke atas panggung untuk mempraktikkan cara sungkem yang tepat.

Kegiatan dilanjutkan dengan Janur yakni praktik membuat ketupat. Marlina Lestari, S.Pd. yang memandu kegiatan membuat ketupat kali itu merasa senang karena semua siswa bersemangat belajar membuat ketupat. Tak hanya itu, pada akhir kegiatan juga dimeriahkan dengan lomba membuat ketupat terbanyak dalam waktu 10 menit. Tiga siswa berlomba-lomba membuat ketupat terbanyak. Mereka adalah Alan Wahyu Saputra, Syifa Setyo Putri, dan Alfi Ma’rifah.

Kepala madrasah mengungkapkan bahwa melalui kegiatan sunur siswa diharapkan mampu melestarikan nilai luhur tradisi baik ini. "Sunur ini dilaksanakan untuk memberikan pemahaman kepada siswa dan  harapannya  siswa akan mempraktikkannya secara nyata. Siswa diharapkan dapat ikut melestarikan budaya dan tradisi yang ada karena di dalam sunur ini terkandung nilai-nilai luhur penghormatan kepada yang lebih tua, ketaatan, dan kesopanan," tegas Kamad. (nay)