Berita

Staf Humas MTsN 3 Sleman Ikuti FGD Kehumasan Kanwil Kemenag DIY

Staf Humas MTsN 3 Sleman Ikuti FGD Kehumasan Kanwil Kemenag DIY

Bantul (MTsN 3 Sleman) – Kebutuhan protokoler dalam lingkup Kementerian Agama DIY melatarbelakangi diadakannya Focus Group Discussion (FGD) Kehumasan dengan tema Piawai Menjadi Protokol dan Master of Ceremony (MC) Birokrasi Masa Kini. Humas MTsN 3 Sleman yang diwakili oleh Deti Prasetyaningrum bersama 53 peserta lain yang terdiri dari 13 orang Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag DIY, Bawah atap Kanwil 9 orang, Kankemenag Kabupaten/ kota 20 orang dan 11 orang utusan madrasah mengikuti FGD yang diadakan di aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul pada Kamis (9/6/2022) pagi.

 Hadir sebagai narasumber FGD Sugiyanta, S.IP Kepala Bagian Protokol Biro Umum, Humas dan Protokol Setda DIY dan Karisa Indraswari Bagian Protokol dan MC Setda DIY. Sugiyanta menyampaikan materi mengenai Dasar – dasar Humas dan Keprotokolan sedangkan Karisa memberikan materi tentang Menjadi MC Birokrasi Masa Kini.

FGD dibuka oleh Pengelola Pengadaan Barang/ Jasa H.R. Drajad Wardhana, SE, M.E.Sy, mewakili Kakanwil Kemenag DIY. “Kegiatan ini memiliki urgensi karena kita sering mendapatkan tamu dan junjungan dari Kemenag luar daerah. Sehingga cara penyambutan harus baik terutama MC. Ini adalah kesempatan baik kita untuk ngangsu kawruh pada dua narsum,” tandas Drajat dalam sambutannya.

Dalam paparannya, Sugiyanta menyampaikan pentingnya manajemen keprotokolan. “Memberikan penghormatan kepada pejabat negara, pejabat pemerintah, perwakilan negara asing dan atau tamu negara, serta tokoh masyarakat. Memberikan pedoman penyelenggaraan suatu acara agar berjalan dengan tertib, rapi, lancar, dan teratur. Menciptakan hubungan baik dalam tata pergaulan antar bangsa,” jelasnya.

Narasumber kedua, Karisa, membagikan teori dan pengalamannya selama menjadi MC di Setda DIY. “Sebelum menjadi MC, kita harus melakukan persiapan fisik dan non fisik. Persiapan fisik meliputi; kesegaran, kebugaran dan kenyamanan. Persiapan non fisik berupa pengumpulan data-data yang berkaitan dengan acara, membuat teks pembawa acara, menguasai susunan acara yang akan berlangsung,” tuturnya.

Saat sesi diskusi dan tanya jawab, para peserta antusias melontarkan pertanyaan kepada narsum dan saling berbagi pengalaman di bidang kehumasan. (dee)


Tanggapan

Artikel Lainnya