Wujudkan Pendidikan Bermutu, MTsN 3 Sleman Gelar Uji Publik Kurikulum
Sleman (MTs Negeri 3 Sleman) -- Salah satu tahapan untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu sesuai harapan madrasah adalah menyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan. Dalam hal ini MTsN 3 Sleman menyusun dua dokumen yakni KTSP dan KOM karena kelas 9 masih menggunakan kurikulum 2013 sedangkan kelas 7 dan 8 menggunakan kurikulum merdeka. Dalam penyusunanannya tentu melewati beberapan tahapan agar menghasilkan dokumen kurikulum sesuai yang dibutuhkan oleh madrasah. Usai di-review pada dua pekan lalu, Jumat (2/8/2024) MTsN 3 Sleman adakan Uji Publik Kurikulum di ruang multipurpose.
Selain dihadiri guru dan pegawai, uji publik ini juga mengundang Drs. H. Tulus Dumadi, M.A., selaku Kasi Dikmad Kemenag Kabupaten Sleman, Drs. H. Mujiyono, M.Pd.I., selaku Pengawas Pembina MTsN 3 Sleman, Drs. H. Suharto, selaku Ketua Komite MTsN 3 Sleman serta beberapa orang tua dan siswa sebagai perwakilan anggota komite. Dalam sambutannya kepala madrasah memohon arahan serta doa agar madrasah menjadi lebih baik. “Mohon arahan, pembinaan serta penguatan sehingga dokumen ini bisa menjadi acuan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di madrasah. Mohon doanya semoga madrasah ini semakin berkembang, semakin baik, dan semakin maju,” pesan Suwardi.
Lebih lanjut Mujiyono berpesan agar kurikulum yang telah disusun ini bisa dijadikan pedoman. “Dokumen KTSP dan KOM silakan betul-betul dijadikan pedoman. Jangan sampai menzolimi siswa. Saya harap para guru juga membuka wawasan baru bahwa kurmer ini lain dengan kurikulum 13 sehingga harus menyesuaikan diri,” terangnya.
Di sisi lain, Suharto menyarankan agar kurikulum madrasah bisa ditambahi dengan penguatan pndidikan karakter. Kasi Dikmad Kemenag Sleman, Drs. H. Tulus Dumadi, M.A. memberi masukan. “Tentu dokumen ini telah disempurnakan karena sudah di-review. Namun misi madrasah bisa disesuaikan urutannya sesuai visi yang tertera di depan agar lebih sinkron. Mohon segera disahkan agar bisa segera dijadikan pedoman,” tutup Tulus.
Orang tua dan siswa sebagai perwakilan komite pun menanggapi bahwa kurikulum yang disusun sudah sesuai dengan kebutuhan dan harapan sehingga mampu mewujudkan pendidikan yang bermutu. (nay)