MTsN 3 Sleman Jadi Madrasah Sampling Uji Keterbacaan AKMI 2023
Sleman -- (MTsN 3 Sleman) Salah satu komponen proyek peningkatan mutu pengelolaan dan layanan pendidikan madrasah pada Kementerian Agama adalah Asesemen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI). AKMI adalah asesmen untuk mengukur kemampuan siswa dalam berliterasi dan berpikir tingkat tinggi pada empat literasi yaitu Literasi Membaca, Literasi Numerasi, Literasi Sains, dan Literasi Sosial Budaya. Tahun ini, MTsN 3 Sleman ditunjuk oleh Kementrian Agama sebagai lokasi uji coba keterbacaan Asemen tersebut.
Kegiatan uji coba keterbacaan AKMI dilaksanakan pada Kamis (24/8/2023) siang di ruang Lab Komputer MTsN 3 Sleman. MTsN 3 Sleman menyiapkan Kelas VIIIC sebagai siswa dalam pengambilan sampling tersebut dan 2 orang guru yakni Dra Sri Mulyani sebagai guru matematika dan Qismatun Nihayah,S.Pd sebagai Guru Bahasa Indonesia. Bertindak sebagai Proktor pada kegiatan tersebut adalah Nurvam Kusmadi, S.Pd. Ditemui di ruangannya, Waka Kurikulum MTsN 3 Sleman H.Mulyono, S.Pd, M.A menyampaikan bahwa MTsN 3 Sleman atas rekomendasi dari Kantor Wilayah Kementrian Agama DI Yogyakarta sebagai tempat pengambilan sampling untuk uji coba keterbacaan AKMI tingkat madrasah Tsanawiyah. “DIY memilih madrasah kita untuk pelaksanaan uji keterbacaan tingkat madrasah Tsanawiyah disamping dua madrasah lainnya yaitu MIS Sultan Agung untuk tingkat Madrasah Ibtidaiyah dan MAN 3 Bantul untuk tingkat Madrasah Aliyah” tandas Mulyono.
Untuk pelaksanaan monitoring, Kementrian Agama RI mengirimkan fasilitator pada kegiatan uji keterbacaan AKMI tersebut. Sastriviana W.S, S.Si asal MTsN 1 Kota Cilegon dan Ulfatun Hasanah,S.Pd guru asal MAN Kota Pasuruan bertindak sebagai fasilitator di MTsN 3 Sleman. Dalam kesempatan wawancara, fasilitator tersebut menjelaskan bahwa uji keterbacaan ini adalah proses untuk mengevaluasi seluruh konten asesmen, jenis huruf, isi soal dan kelancaran proses asesmen. “Hal ini dilaksanakan sebagai persiapan pelaksanaan AKMI” ungkap Sasvitriana. Dalam kesempatan itu Sasvitriana pun menjelaskan bahwa AKMI adalah asesmen yang memetakan kompetensi siswa sesuai capaian kompetensi setiap jenjang. Sistem yang digunakan AKMI otomatis memvalidasi capaian Kompetensi dari yang paling rendah hingga paling tinggi.” Misalnya untuk tingkat madrasah, capaian kompetensinya level 5 hingga 9. Maka setiap siswa akan mengerjakan asesmen secara bertingkat sesuai kemampuannya sehingga dapat terlihat hasil plotting AKMI tersebut secara detail” jelas Sasvitriana lagi. “Karena pentingnya AKMI yang tindak lanjutnya adalah peningkatan kompetensi guru, maka proses uji keterbacaan ini sangatlah penting” pungkas Sasvitriana. (ind)