Sleman (MTsN 3 Sleman) -- Ruang kelas IX B MTsN 3 Sleman pada Sabtu (4/10) pagi terasa seperti ruang darurat mini. Sejak pukul 08.00 hingga 10.30, para calon pengurus Palang Merah Remaja (PMR) periode 2025/2026 menjalani seleksi praktik, tahap penting yang dirancang untuk menguji ketanggapan peserta dalam menghadapi permasalahan nyata.

Setiap calon pengurus dihadapkan pada simulasi situasi darurat sederhana: mulai dari menolong teman yang pingsan, melakukan pertolongan pertama, hingga menunjukkan kerjasama tim dalam kondisi mendesak. Seleksi ini bukan hanya mengukur keterampilan teknis, tetapi juga melatih ketenangan dan kecepatan berpikir.

Salah satu panitia pelaksana, Wildan Saleh Al Nashir (siswa kelas IX B) menjelaskan tujuan utama dari seleksi praktik ini. "Kami ingin melihat bagaimana calon pengurus PMR bisa bertindak cepat, tepat, dan tetap tenang saat menghadapi masalah. PMR adalah tentang kepedulian, jadi sikap sigap harus berpadu dengan hati yang tulus,” terangnya.

Antusiasme peserta pun terlihat jelas. Banyak dari mereka yang tampak gugup di awal, namun berhasil menampilkan kemampuan terbaiknya. Salah satu peserta, Linsi Evelina (siswi kelas VII C) berbagi pengalamannya. "Awalnya saya tegang karena takut salah, tapi setelah mencoba, saya jadi lebih percaya diri. Saya belajar bahwa menolong orang itu butuh keberanian sekaligus ketelitian,” ucapnya dengan senyum lega.

Seleksi praktik ini menambah warna dalam proses rekrutmen pengurus PMR MTsN 3 Sleman. Setelah melewati tahap ini, peserta tidak hanya diuji pengetahuan dan keberanian, tetapi juga dipersiapkan untuk menjadi relawan muda yang tangguh, cekatan, dan penuh empati. (hil)